Euglena berkembang biak dengan membelah diri yaitu dengan
pembelahan biner. Mula-mula intinya membelah, kemudian diikuti pembelahan
membran plasmanya secara longitudinal (memanjang).Terbentuklah dua sel
anak.Setiap sel anak memiliki membran sel, sitoplasma, dan inti.Dengan
pembelahan sel, baik waktu sedang aktif bergerak atau dalam keadaan
istirahat.Pada genera yang mempunyai lorika (pembungkus sel) protoplast
membelah di dalam lorika, kemudian salah satu anak protoplast keluar dari
lorikanya dan membentuk lorika baru, sedang yang satu tetap di dalam lorika
lamanya dan tumbuh menjadi sel baru.Pada sel yang bergerak aktif, pembelahan
memanjang sel (longitudinal) dan dimulai dari ujung anterior.Pada genera yang
mempunyai satu flagella, mula-mula blepharoplast membelah menjadi dua, satu
membawa flagelanya dan satu lagi akan menghasilkan flagella baru.
Pada yang mempunyai dua flagella, dapat terjadi salah satu sel anakan membawa dua flagel lamanya dan sel anakan yang lain akan menghasilkan dua flagella baru atau dapat terjadi masing-masing sel anakan membawa satu flagella dan kemudian masing-masing menghasilkan satu flagella lagi. Pembelahan sel pada yang tidak bergerak aktif dapat berlangsung dalam keadaan dibungkus oleh selaput lendir.Kadang-kadang protoplast anakan tidak keluar dari selaput pembungkusnya sebelum membelah lagi.Dalam kasus seperti ini akan terbentuk koloni yang tidak permanen, yang pada waktu tertentu selnya akan bergerak aktif kembali. Pada banyak genera dijumpai bentuk berupa siste berdinding tebal.Bentuk siste ada yang menyerupai sel vegetatifnya, tetapi kebanyakan bentuknya berbeda, bulat atau polygonal.Protoplast dapat menghasilkan sangat banyak euglenarhodone, sehingga berwarna sangat merah.Biasanya siste berkecambah dengan keluarnya protoplast dari dalam dinding yang tebal dan tumbuh manjadi sel baru yang bergerak aktif.
Pada yang mempunyai dua flagella, dapat terjadi salah satu sel anakan membawa dua flagel lamanya dan sel anakan yang lain akan menghasilkan dua flagella baru atau dapat terjadi masing-masing sel anakan membawa satu flagella dan kemudian masing-masing menghasilkan satu flagella lagi. Pembelahan sel pada yang tidak bergerak aktif dapat berlangsung dalam keadaan dibungkus oleh selaput lendir.Kadang-kadang protoplast anakan tidak keluar dari selaput pembungkusnya sebelum membelah lagi.Dalam kasus seperti ini akan terbentuk koloni yang tidak permanen, yang pada waktu tertentu selnya akan bergerak aktif kembali. Pada banyak genera dijumpai bentuk berupa siste berdinding tebal.Bentuk siste ada yang menyerupai sel vegetatifnya, tetapi kebanyakan bentuknya berbeda, bulat atau polygonal.Protoplast dapat menghasilkan sangat banyak euglenarhodone, sehingga berwarna sangat merah.Biasanya siste berkecambah dengan keluarnya protoplast dari dalam dinding yang tebal dan tumbuh manjadi sel baru yang bergerak aktif.
KETERANGAN Gambar:
1.
pada mulanya membelah
menurut poros membujur.
2.
Selnya mempunyai 2 bulu
cambuk dan kloropas yang membentuk piala serta mengandung pirenoid.
3.
Sebelum membelah, pirenoid
melebar dan melintang dan kedua bulu cambuk saling berjauhan.
4.
pirenoid dan kloropas
mengadakan lengkukan dan selnya akan membelah menjadi 2 individu bar.u. masing
masing dengan 2 bulu cambuk disertai
stigma.
Seksual
Adanya konjugasi/penggabungan sel vegetatif pernah dijumpai pada beberapa euglenoid, tetapi kasus ini masih sangat kabur.Autogami (penggabungan dua inti anakan dalam sel), pernah dijumpai pada Phacus.
Factor – factor yang mempengaruhi perkembangan euglenophyta
Factor yang mempengaruhi adalah:
Suhuü, kelembaban, nutrisi dsb
Kelembabanü
Nutrisiü dan lain sebagainya.
Seksual
Adanya konjugasi/penggabungan sel vegetatif pernah dijumpai pada beberapa euglenoid, tetapi kasus ini masih sangat kabur.Autogami (penggabungan dua inti anakan dalam sel), pernah dijumpai pada Phacus.
Factor – factor yang mempengaruhi perkembangan euglenophyta
Factor yang mempengaruhi adalah:
Suhuü, kelembaban, nutrisi dsb
Kelembabanü
Nutrisiü dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar